POCO C40, Penantang Baru Smartphone Sejutaan – POCO kembali mencoba peruntungan mereka menantang pasar hand phone sub Rp2 juta dengan POCO C40. Bagaimana kinerjanya? POCO kembali menghadirkan sebuah hand phone terkini di Indonesia. Kali ini mereka kembali menyasar pasar hand phone sub Rp2 juta, yang tampaknya ketika ini adalah pasar terbesar di Indonesia selama sebagian bulan terakhir ini smartpromocodes.com.

Sebetulnya, banyak hal yang menarik yang bisa kami bahas dari hand phone yang satu ini. Yang pertama merupakan dari desainnya. POCO tampaknya memilih untuk meminjam desain POCO M3 yang sudah meluncur sebelumnya.

Review POCO C40

Mempunyai desain yang serupa dan kisaran harga sub 2 juta rupiah, tetapi ada beraneka tipe perbedaan antara keduanya. Yang pertama merupakan penerapan kamera ganda daripada konfigurasi tiga kamera di POCO M3.

Material yang diaplikasikan di komponen belakang malahan mempunyai bahan yang sama. Permukaannya kasar sehingga tak gampang untuk tergelincir dari tangan. Opsi warnanya malahan disesuaikan dengan Gen Z, adalah mempunyai warna pastel warna warni.

Konfigurasi port yang dimiliki oleh POCO C40 ini juga cukup komplit. Tombol volume dan power terdapat di komponen kanan perangkat, walaupun di komponen atas terdapat sebuah jack audio 3,5mm. Meski di komponen bawah terdapat speaker dan port USB Type-C.

Ya, pada akibatnya kita menerima sebuah hand phone di harga Rp1 juta-an yang memakai USB Type-C. Dengan dukungan port ini, POCO juga menawarkan pengisian tenaga 18W.

Tapi sayangnya, POCO cuma memberikan charger 10W saja dalam paket penjualan. Jadi, sekiranya kalian mau mengisi tenaga dengan kecepatan penuh, kalian mesti membeli charger di gerai sah mereka.

Kembali ke kamera, POCO memilih untuk memakai perpaduan kamera 13MP sebagai kamera utama dan kamera 2MP sebagai kamera depth. Meski untuk kamera depan, mereka memakai kamera 5MP.

Sekiranya dibandingi dengan pesaing, POCO C40 ini memang tertinggal. Karena, sebagian pesaing di kisaran harga yang sama, menawarkan sampai 3 kamera. Malah diantaranya berani menawarkan kamera utama 48MP.

Namun, sesudah mengamati kembali koleksi foto dari sebagian perangkat lain di kisaran harga yang sama, kami dapat bilang kualitasnya ideal-pasan. Bukan cuma dari spesifikasinya saja, tetapi juga dari sisi software kameranya.

Ada empat alternatif menu di tampilan menu utamanya. Paling kiri kita akan mengamati mode profesional, lalu disambut dengan mode video, modo foto standar, mode portrait, dan menu lainnya. Meski di menu lain, terdapat night mode, short video, dan time lapse.

Untuk hasil kamera sendiri, sekiranya kalian dikelilingi sumber sinar yang bagus, hasil kameranya sesungguhnya tak mengecewakan. Sedangkan tak ada AI enhancement, tetapi hasil warna yang ditawarkan sangatlah mengesankan dan terperinci yang diperoleh cukup bagus. secara keseluruhan hasil kamera belakangnya cukup mumpuni untuk di posting di media sosial.

Ujicoba Kamera Depan

Cerita yang sama juga terjadi ketika kami melaksanakan uji coba di kamera depan. Kameranya bisa menangkap terperinci dan warna dengan bagus sekiranya mempunyai pencahayaan yang bagus.

Kami juga mencoba untuk memakai mode portrait, kami cukup kaget dengan hasil foto yang dibuat. Untuk hand phone murah, efek bokeh yang ditawarkan sungguh-sungguh bagus. Pemisahan antara background dan obyek foto sungguh-sungguh rapi, seperti hand phone dengan harga yang jauh lebih mahal.

Satu hal lagi yang mengagetkan kami ketika melaksanakan pengujian kamera di POCO C40 ini. Kami juga mencoba mengambil gambar ketika bergerak dan mengambil gambar kendaraan bergerak. Pada mulanya kami agak sedikit skeptis, tetapi hasil foto yang kami ambil sungguh-sungguh stabil dan sungguh-sungguh konsentrasi.

Namun, pengalaman kami dalam memakai kamera POCO C40 di malam hari berbanding terbalik dengan pengalaman mengambil foto dengan pencahayaan yang cukup. Di tiap-tiap foto yang kami ambil, bagus memakai mode standar dan Night Mode, terdapat noise yang sungguh-sungguh banyak.

Meski untuk video sendiri, POCO C40 cuma mempunyai dua mode pengambilan gambar. Yang pertama mode 720p 30 fps atau 1080p 30fps. Limitasi ini benar-benar tergantung dengan prosesor yang mereka pakai.

Hasil video yang diambil perangkat ini cukup bagus, cukup stabil. Jadi kalian dapat membikin konten yang cukup bagus memakai perangkat ini.

Kecuali memangkas di departemen kamera, POCO juga mesti mengorbankan bagian lain untuk membikin harga perangkat yang satu ini konsisten relatif murah. Kali ini, yang mereka pangkas merupakan pemilihan bagian CPU.

Alih alih memakai chipset MediaTek atau Unisoc, mereka memilih untuk memakai chipset bernama JR510 dari JLQ. Sedangkan mempunyai 8 core, tetapi kami sungguh-sungguh kecewa dengan kinerja yang dihadirkan.

Prosesor ini diantar oleh dua konfigurasi RAM dan penyimpanan. Kalian bisa memilih varian RAM 3GB dengan memory 32GB atau RAM 4GB dengan memory 64GB. Tak ada fitur ekspansi RAM, tetapi di sisi lain mempunyai dukungan daya ingat eksternal sampai 1GB. Seketika, bagaimana dengan kinerjanya?

Dalam pengujian kali ini, kami terpaksa menyematkan hasil pengujian AnTuTU. Karena, POCO C40 ini cuma bisa melakukan benchmark 3DMark SlingShot dan SlingShot Extreme serta PCMark 3.0. Meski pengujian 3DMark lain tak bisa dilakukan sebab chipsetnya tak mensupport pengujian hal yang demikian.

Hasil benchmark 3DMark Sling Shot Extreme yang kami temukan akhirnya di bawah 1000 nilai, walaupun di PCMark akhirnya cuma di 5000 nilai saja. Meski untuk AnTuTu, hasil benchmark yang kami temukan berada di bawah 200 ribu nilai, yang menjadi standar industri ketika ini.